PT Raja Roti Cemerlang, sebagai produsen tepung roti terdepan di Indonesia, berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sebagai fondasi utama dalam membangun kepercayaan dan keunggulan di tengah industri yang kian kompetitif.

 

GCG menjadi landasan bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan, bertanggung jawab, dan transparan, serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Struktur Tata Kelola yang Kokoh:

Struktur tata kelola PT Raja Roti Cemerlang dirancang untuk memastikan keseimbangan antara akuntabilitas, kontrol, dan fleksibilitas. Berikut adalah pilar-pilar utama dalam struktur tersebut:

  • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS): Merupakan forum tertinggi bagi para pemegang saham untuk menentukan arah strategis perusahaan dan mengawasi kinerja Direksi dan Dewan Komisaris.
  • Dewan Komisaris: Berperan sebagai pengawas dan penasihat Direksi dalam menjalankan tugasnya, serta memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan tata kelola yang baik.
  • Direksi: Bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sehari-hari dan menjalankan strategi yang telah ditetapkan oleh RUPS dan Dewan Komisaris.
  • Komite-Komite: Dibentuk untuk membantu Direksi dalam menjalankan tugasnya, seperti Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Manajemen Risiko.

Penerapan GCG yang Konsisten:

PT Raja Roti Cemerlang menerapkan berbagai kebijakan dan praktik GCG yang terukur dan terstruktur, di antaranya:

  • Pedoman Tata Kelola Perusahaan: Menjadi pedoman utama bagi seluruh karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas.
  • Kode Etik: Menetapkan standar perilaku dan etika yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan dalam setiap interaksi dan pengambilan keputusan.
  • Manajemen Risiko: Mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko secara sistematis untuk meminimalkan dampak negatif dan memastikan kelancaran operasi perusahaan.
  • Pengungkapan Informasi: Menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan transparan kepada para pemangku kepentingan, termasuk publik, melalui laporan keuangan, website perusahaan, dan media lainnya.
  • Sistem Pengendalian Intern: Membangun sistem dan prosedur yang efektif untuk menjaga aset perusahaan, meningkatkan efisiensi operasi, dan memastikan ketaatan terhadap peraturan.

Manfaat GCG bagi Keunggulan Kompetitif:

Penerapan GCG yang konsisten telah membawa manfaat signifikan bagi PT Raja Roti Cemerlang, di antaranya:

  • Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan investor, pelanggan, dan mitra bisnis: Membangun reputasi perusahaan yang terpercaya dan akuntabel, sehingga menarik investasi dan meningkatkan peluang kerjasama yang strategis.
  • Meningkatkan kinerja keuangan dan operasional: Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan dan operasional, sehingga meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan.
  • Memperkuat budaya perusahaan yang etis dan bertanggung jawab: Menumbuhkan budaya kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, kepatuhan, dan tanggung jawab sosial, sehingga meningkatkan loyalitas karyawan dan citra positif perusahaan.
  • Meningkatkan nilai perusahaan dan daya saing di pasar: Meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan nilai investasi, sehingga memperkuat posisi perusahaan di pasar tepung roti Indonesia.

Komitmen Berkelanjutan untuk Keunggulan:

PT Raja Roti Cemerlang berkomitmen untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan penerapan GCG di seluruh aspek perusahaan. Komitmen ini diwujudkan melalui:

  • Pengembangan dan pemutakhiran kebijakan dan praktik GCG secara berkala: Menyesuaikan tata kelola perusahaan dengan perkembangan industri dan peraturan yang berlaku, serta memastikan kepatuhan terhadap standar GCG terbaik.
  • Peningkatan budaya sadar GCG di seluruh karyawan: Memberikan pelatihan dan edukasi kepada seluruh karyawan mengenai pentingnya GCG dan bagaimana menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.
  • Pembentukan budaya komunikasi yang terbuka dan transparan: Mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan antara manajemen dan karyawan, serta dengan para pemangku kepentingan eksternal.